Exist Jambi News, Jambi – Kejadian beruntun tongkang pengangkut batubara menabrak jembatan kembali terjadi, setelah jembatan Tembesi, dan beberapa minggu lalu (13/5/2024) berlanjut, kemarin (21/5/2024), tongkang yang melintasi Sungai Batang Hari menabarak Jembatan Muara Tembesi.

Akibat insiden ini Warga di tiga desa yakni Desa Rantau Kapas Mudo, Desa Rantau Kapas Mudo dan Desa Pelayangan menahan satu kapal tongkang dan tidak mengizinkan untuk melintasi Sungai Batang Hari pasca tertabraknya Jembatan Muara Tembesi oleh salah satu kapal tongkang pengangkut batu bara beberapa waktu lalu.

Warga juga meminta agar pihak Pemerintah Provinsi Jambi turun langsung dan mengecek kondisi jembatan tersebut., masyarakat tidak mengizinkan tongkang pengangkut baru bara melewati, karena jembatan ini sudah dalam kondisi menghawatirkan karena insiden itu.

Bahkan sampai saat ini belum pernah ada perbaikan dari Jembatan Muara Tembesi. Terlebih setelah tongkang batu bara menabrak salah satu tiang safety Jembatan Muara Tembesi , warga semakin khawatir demgan kondisi jembatan saat ini. apalagi Jembatan Muara Tembesi tersebut sarana vital jalan penghubung antara Provinsi Jambi dan provinsi lainnya.

Menanggapi kondisi rawan dan insiden yang terus terjadi, akibat seringnya tongkang batu bara menghantam penyangga jembatan Nasroel Yasier sebagai pemerhati sosial memberi tanggapan yang ditujukan kepada para pengusaha batu bara untuk lebih patuh terhadap aturan dan ketentuan yang berlaku.
“Para pengusaha batubara yang mengangkut hasil tambang melalu sungai Batanghari yang tidak mematuhi ketentuan tentang angkutan sungai sebaiknya dihentikan dengan tegas operasinya” ujar Nasroel Yasier.
Lebih jauh Nasroel Yasier menyatakan kegelisahannya, karena adanya kesan Pemerintah tunduk denganpara pengusaha batu bara.
“Jangan terkesan yang selama ini pemerintah tunduk dengan kemauan pengusaha..Penegakkan hukum harus diutamakan tanpa pandang siapapun yang membekengi., Jika pemerintah lemah jangan harap persoalan tambang akan tertib dimasa mendatang” tegas Nasroel Yasier,

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini